PELALAWAN, (Suarabernas.com) - Musyawarah Daerah (Musda) ke-V Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) Kabupaten Pelalawan resmi dibuka dengan nuansa adat dan budaya Minangkabau yang kental. Bertempat di Aula Al-Huda, Jalan Pemda, Pangkalan Kerinci, acara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh semangat kebudayaan, Senin, 30 Juni 2025
Salah satu momen yang paling menyita perhatian adalah penampilan Tari Pasambahan, sebuah tradisi Minangkabau yang biasa ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan dalam sebuah alek gadang. Dibawakan dengan anggun dan penuh makna oleh para gadih IKTD, tarian ini berhasil memukau seluruh tamu undangan yang hadir.
Yang dipercaya untuk membawa tepak sirih simbol penyambutan tamu dalam adat Minangkabau adalah drg. Hj. Berliana Arzen, putri asal Turawan, Rambatan, Kabupaten Tanah Datar. Penampilannya sarat akan nilai simbolik sekaligus menunjukkan keterikatan emosional terhadap tradisi leluhur.
Para penari lainnya yang turut tampil gemilang antara lain:
1. Nikeisya Aisy Nasywa
2. Nandhina Fajriatul Ilmi
3. Viola Raissa Putri
4. Della Via Yolanda – tamatan SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci, asal Kampung Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas
5. Naya Noorfadillah
Meski persiapan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, hanya beberapa jam sebelum acara, penampilan mereka tetap memukau. Hal ini tak lepas dari pengalaman para penari yang sebelumnya telah sering tampil di berbagai ajang seni dan budaya baik tingkat lokal maupun provinsi.
Panitia inti Musda V IKTD, Hj. Elfidawati, M.Pd, memberikan apresiasi tinggi atas suksesnya penampilan yang penuh makna tersebut.
“Alhamdulillah, penampilan anak-anak gadih IKTD luar biasa. Ini bukan sekadar tarian pembuka, tapi bentuk konkret pelestarian budaya di rantau. Semangat mereka, ketulusan mereka, dan kepiawaiannya adalah cerminan dari kekuatan generasi muda Minangkabau yang mencintai adat dan nagari. InsyaAllah, di acara pelantikan nanti kita akan buat lebih meriah dan menggugah,” ujar Hj. Elfidawati penuh bangga.
Penampilan Tari Pasambahan ini tak hanya membuka acara secara simbolis, tetapi juga mempertegas bahwa Musda V IKTD adalah ruang untuk merawat jati diri budaya Minangkabau di perantauan. Sebuah kombinasi antara modernitas organisasi dan kekuatan warisan budaya yang terus hidup dari generasi ke generasi.