Pelatlhan ITP2I: Ubah Limbah TangkosJadi Pupuk, Stimulasi Kewirausahaan Petani Di Padang Luas Langgam

Selasa, 08 Juli 2025 | 14:57:34 WIB

LANGGAM, ( Suarabernas. Com) - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) melaksanakan pelatihan daur ulang limbah tandan kosong (tangkos) kelapa sawit menjadi pupuk organik di Desa Padang Luas, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Kegiatan ini bertujuan mendorong pemanfaatan limbah menjadi solusi ekologis sekaligus peluang kewirausahaan bagi masyarakat desa, khususnya para petani sawit.

Ketua Tim Pengabdian, Siti Dinar Rezki Ramadhani, S.T., M.T., menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kontribusi ITP2I dalam menjawab persoalan penumpukan limbah tangkos yang selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal.

“Melalui metode pengomposan, masyarakat kami latih mengolah limbah tangkos menjadi pupuk organik. Selain ramah lingkungan, ini juga membuka peluang usaha baru di sektor pertanian,” ujar Siti Dinar.

Kegiatan pelatihan ini disambut hangat oleh aparatur desa dan warga. Armad Bagas, Sekretaris Desa Padang Luas, menyatakan apresiasinya atas inisiatif ITP2I yang dinilai sangat bermanfaat.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran tim ITP2I. Ilmu seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. Harapan kami, kegiatan ini bisa berkelanjutan,” katanya.

Pelatihan dilaksanakan dalam beberapa sesi, mulai dari pengenalan jenis sampah organik, potensi limbah tangkos, dampaknya terhadap lingkungan, hingga praktik langsung membuat pupuk organik. Peserta juga diajarkan cara penggunaan dan potensi pemasaran produk hasil daur ulang tersebut.

Antusiasme warga, khususnya kelompok ibu-ibu PKK, menjadi catatan penting dalam kegiatan ini. Ketua PKK Desa Padang Luas, Astri Primanja Sari, menyebut pelatihan ini sangat menginspirasi kalangan perempuan di desanya untuk berinovasi.

“Kegiatan ini membuka wawasan kami. Harapannya pelatihan terus berlanjut, terutama untuk mendorong kreativitas ibu-ibu dalam mengelola limbah menjadi produk yang bernilai,” ungkap Astri.

Senada dengan itu, Ahmad Ridho, Kaur Perencanaan Desa, menilai kegiatan PKM ini seharusnya menjadi awal dari kerja sama berkelanjutan dengan ITP2I.

“Kami ingin menjadikan pengolahan tangkos ini sebagai identitas desa. Ke depan kami harap tim ITP2I dapat kembali hadir dengan pelatihan-pelatihan lanjutan,” ujarnya.

Selain memberikan edukasi, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Tim pengabdian terdiri dari dosen-dosen ITP2I, yaitu:

Ir. Widya Laila, S.T., M.T., IPM, Asean.Eng, Ir. Riri Nasirly, S.T., M.Sc., IPM, Asean.Eng Fadli Arsi, S.T., M.T. Nuraini Rahmad, S.Tr.Log., M.T. Tengku Indira Larasati, S.H., M.H. Winda Herman, S.P., M.T. Rohatul Qolby, S.Kom, Siti Dinar Rezki Ramadhani, S.T., M.T, Deden Ma’mun Sajaah, S.T.

Sementara itu, tim mahasiswa terdiri dari: Ihsan Maulana, Arya Pura Pratama, Desi Syahfitri, Deannicha Silvia Maharani, dan Muhamad Ari Prastyo.

Kegiatan ini diakhiri dengan harapan besar dari seluruh pihak agar pelatihan semacam ini bisa menjadi program rutin yang membina masyarakat secara berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga produsen yang kreatif dan mandiri. Limbah jika dikelola dengan tepat, bisa jadi berkah,” tutup Siti Dinar.

Halaman :

Terkini