Kerinci – Program Makanan Bergizi (MBG) yang dikelola Dapur Tika Seno di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, tengah menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul temuan menu makan siang untuk siswa yang dinilai tidak sesuai ekspektasi, karena tidak menyertakan nasi dalam paket makanan.
Apalagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Kayu Aro dikenal dengan kebiasaan sehari-hari
memiliki pola konsumsi yang sangat bergantung pada nasi sebagai sumber karbohidrat utama yang tak lepas dari nasi sebagai makanan
Pantauan awak media di lapangan, saat MBG tiba di SMA Negeri 7 Kayu Aro, menu yang disajikan kepada para siswa terdiri dari kentang goreng sebanyak tujuh potong kecil, kacang rebus tujuh biji, satu buah pisang, sepotong ayam goreng, serta sayur kacang panjang dan wortel.
Sejumlah warga dan pemerhati pendidikan menilai menu tersebut kurang seimbang secara gizi, apalagi program MBG untuk jenjang SMP dan SMA diketahui memiliki alokasi anggaran lebih besar dibanding jenjang SD. Dengan demikian, kualitas menunya diharapkan lebih baik, bukan sebaliknya.
Sebagai pembanding, menu MBG di Kecamatan Gunung Tujuh dinilai mengalami peningkatan setelah mendapat masukan dari berbagai pihak. Kini, menu di wilayah tersebut sudah menyertakan nasi goreng, telur mata sapi, sayur tomat dan selada, tempe goreng, buah anggur, serta kerupuk — meski diperuntukkan bagi siswa tingkat SD.
Perbandingan ini memunculkan pertanyaan publik mengenai standar penyusunan menu dan pengawasan mutu antar dapur penyedia MBG di Kabupaten Kerinci. Masyarakat berharap agar pihak terkait segera melakukan evaluasi dan pembenahan, agar tujuan utama program MBG yakni meningkatkan asupan gizi dan semangat belajar siswa benar-benar tercapai.