Komitmen Pendanaan Jalan Teluk Meranti Mangkrak, Pemuda dan Warga Segera Demo PT Arara Abadi

Komitmen Pendanaan Jalan Teluk Meranti Mangkrak, Pemuda dan Warga Segera Demo PT Arara Abadi

PELALAWAN – (Suarabernas) Aliansi Pemuda Desa Kubangan tak tinggal diam setelah menyampaikan laporan resmi ke Ombudsman RI Perwakilan Riau terkait mangkraknya komitmen pendanaan perbaikan ruas Jalan Teluk Meranti, Pulau Muda. Kini, mereka menyiapkan aksi langsung ke jantung perusahaan yang dinilai paling bertanggung jawab atas kekisruhan ini: PT Arara Abadi, selaku Ketua Konsorsium CSR empat perusahaan besar.

Aksi lapangan ini dijadwalkan berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025, dan akan melibatkan pemuda serta perwakilan masyarakat lintas dusun dan desa. Aksi digelar sebagai bentuk kekecewaan mendalam terhadap ingkar janji korporasi yang selama ini berlindung di balik rapat dan notulen, namun nihil realisasi.

“Kami sudah cukup bersabar. Janji konsorsium sudah berulang kali ditagih, bahkan tanggalnya mereka sendiri yang tetapkan: 8 Juli. Tapi sampai sekarang, nol pergerakan. Maka, kami datang langsung ke Ketua Konsorsium, PT Arara Abadi. Sudah cukup main janji!” tegas Ali, Koordinator Aliansi Pemuda Desa Kubangan.

Menurut Ali, PT Arara Abadi memikul tanggung jawab moral dan struktural sebagai pengendali konsorsium yang turut diisi oleh PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), PT TPL/THIP (Tabung Haji Indo Plantation), dan Grup Tarigan. Aliansi menduga, lambannya eksekusi dana lebih disebabkan oleh kepemimpinan yang lemah dan tidak transparan.

“Kalau ketuanya diam, wajar anggotanya ikut bungkam. Kami ingin tegaskan: yang kami lawan bukan pembangunan, tapi pembodohan publik. Kami minta dana itu segera cair atau siap-siap digeruduk bukan cuma kantor, tapi reputasinya juga,” ujar Ali lantang.

Aliansi menyayangkan bahwa dalam situasi genting seperti ini, belum ada satu pun perusahaan yang tampil menjelaskan ke publik soal keterlambatan. Sementara di lapangan, ruas jalan yang menjadi urat nadi distribusi hasil pertanian dan perkebunan itu terus memburuk. Lumpur dalam dan lubang tajam mengancam keselamatan warga setiap hari.

“Jangan tunggu ada korban jiwa baru jalan diperbaiki. Setiap hari truk terguling, sopir luka, dan ekonomi rakyat macet. Ini bukan sekadar jalan rusak, tapi simbol kejahatan struktural oleh korporasi yang abai,” tambah Ali.

Aliansi menegaskan bahwa aksi ini akan digelar secara damai, namun dengan sikap yang keras dan terukur. Mereka akan membawa poster, dokumentasi kerusakan jalan, serta bukti rapat-rapat yang menunjukkan komitmen perusahaan.

“Kami datang bukan minta-minta. Ini janji mereka, ini tanggung jawab yang ditagih. Jangan anggap kami hanya bisa marah di media. Kalau tidak direspons, aksi ini hanya awal dari gelombang berikutnya,” pungkasnya.

Tuntutan Utama Aksi:

1. Transparansi dana CSR dan waktu pencairan

2. Penetapan ulang timeline pembangunan ruas Jalan Teluk Meranti, Pulau Muda dengan disaksikan publik

3. Pernyataan terbuka dari PT Arara Abadi selaku Ketua Konsorsium

4. Jaminan pekerjaan dilakukan sebelum musim hujan tiba

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index