Kerinci – Suarabernas.com, Suasana penuh kearifan lokal dan semangat kebersamaan mewarnai kegiatan Kirab Tumpeng dan Sedekah Hasil Bumi yang digelar masyarakat Desa Bedeng Delapan pada Sabtu (19/7).
Acara yang dilaksanakan dilapangan voliball Desa Bedeng Delapan, dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD, Jumadi Anggota DPRD Komisi I, Efi Sucipto Kasi Keuangan dan Aset Desa Kecamatan Kayu Aro, Aiptu Sugeng Polsek Kayu Aro, Tokoh Masyarakat dan segenap masyarakat Bedeng Delapan.
Acara tahunan ini menjadi simbol rasa syukur warga kepada Tuhan atas hasil panen dan rezeki yang diberikan selama setahun terakhir. Sekaligus memperingati Tahun Baru Hijriah 1447 Hijriah, dengan mengangkat tema " Dengan Semangat Muharram Kita Jadikan Desa Bedeng Delapan Lebih Baik Tahun 2025.

Selain kirab, rangkaian acara juga dimeriahkan dengan perlombaan gunungan antar RT, dan dilanjutkan penampilan kesenian tradisional kuda lumping malam harinya. Warga, mulai dari anak-anak hingga lansia, tampak antusias mengikuti setiap jalannya kegiatan.
Camat Kayu Aro Barat diwakili Edi Sucipto, menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan Kegiatan Kirab Tumpeng dan sedekah Hasil Bumi.
Sambutan Ketua Komisi II DPRD Adi Purnomo, SE. MM menyampaikan Gunungan bukan saja sebagai hiasan yang diarak, tapi melambangkan kebersamaan pemerintahan desa dan masyarakat.
Desa Bedeng Delapan terdiri dari banyak suku agama budaya, harus dijaga persatuannya. Sedekah hasil bumi filosofinya sebagai lambang kemakmuran dan bisa lebih sukses dimasa mendatang.
Kades Bedeng Delapan Poniran dalam sambutannya, merespon apa yang disampaikan Pak dan Edi Sucipto, masalah anggaran kegiatan hari ini, kalau kegiatan untuk kemajuan masyarakat, saya tidak akan menghalangi dan sangat mendukungnya, dan telah dianggarkan dan diserahkan ke kadus masing masing.
Gunungan memiliki makna tersendiri sebagai bentuk keselarasan dan kebersamaan, Desa Bedeng Delapan terdiri dari banyak suku dan agama. Yang dikenal sebagai desa yang dijuluki sebagai desa Perhimpunan umat beragama.
Lebih lanjut Poniran, mengatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari tradisi turun-temurun yang terus dijaga sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus wujud syukur atas limpahan hasil pertanian.
"Sedekah bumi ini bukan hanya seremonial. Ini adalah bentuk penghormatan kami kepada alam dan leluhur, serta momen untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga," ujar Kades dalam sambutan.
Sebagai penutup, hasil bumi yang telah dikirab kemudian dibagikan kepada warga secara simbolis sebagai bentuk sedekah dan harapan agar keberkahan selalu menyertai desa.
Tradisi ini diharapkan terus berlanjut sebagai warisan budaya yang memperkuat identitas Desa Bedeng Delapan serta menjadi daya tarik wisata budaya di wilayah tersebut.
Berbagai hasil bumi seperti padi, jagung, sayur-mayur, hingga umbi-umbian disusun rapi dan artistik dalam bentuk gunungan. Masing-masing dusun di desa ini turut ambil bagian dalam menampilkan tumpeng dan hasil panen terbaik mereka.