Aliansi Pemuda Kubangan Akan Gelar Aksi di Perizinan Pelalawan: Desak PT THIP Tanggung Jawab atas Jalan Lintas Bono

Aliansi Pemuda Kubangan Akan Gelar Aksi di Perizinan Pelalawan: Desak PT THIP Tanggung Jawab atas Jalan Lintas Bono
Aliansinsi Pemuda Kubangan Persiapan untuk aksi besok di kantor perizinan

Pelalawan, (Suarabernas) – Aliansi Pemuda Kubangan menyatakan akan menggelar aksi damai di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pelalawan dalam waktu dekat. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap PT. Tabung Haji Indo Plantation (THIP) yang hingga kini belum memenuhi komitmennya dalam kontribusi perbaikan Jalan Lintas Bono, khususnya ruas Teluk Meranti menuju Pulau Muda.

“Sudah 19 hari lewat dari tenggat waktu yang disepakati bersama. Dari 16 perusahaan yang kami ajak duduk bersama, hanya PT THIP yang belum menunjukkan itikad baik,” ungkap Muhammad Ali, S.H., perwakilan Aliansi Pemuda Kubangan, Minggu (27/7/2025).

Padahal, lanjut Ali, dalam rapat yang digelar sebelumnya, disepakati bahwa kontribusi dari PT THIP paling lambat dibayarkan pada 8 Juli 2025. “Faktanya, hingga hari ini belum ada realisasi apa pun. Kami anggap ini sebagai bentuk pengingkaran terhadap hasil rapat resmi yang dihadiri banyak pihak,” tegasnya.

Aliansi juga menyoroti bahwa sebagian besar perusahaan lain baik besar maupun kecil seperti PT Arara Abadi, PT RAPP, dan PT Tarigan telah melunasi kontribusi mereka sesuai tenggat waktu. “Tinggal PT THIP yang belum. Ini menjadi catatan serius bagi kami dan publik,” ujar Ali.

Meskipun pabrik utama PT THIP berada di Kabupaten Indragiri Hilir, perusahaan ini memiliki konsesi yang luas di wilayah Pelalawan. Maka sudah sewajarnya jika tanggung jawab sosialnya juga menyentuh wilayah yang turut menopang bisnisnya.

Dalam komunikasi melalui WhatsApp, Humas PT THIP, Samsul, menyatakan bahwa perusahaan masih dalam proses dan berpedoman pada Perda Nomor 6 Tahun 2012 tentang CSR. Namun saat ditanya soal realisasi konkret dan dokumen komitmen, ia tidak memberikan jawaban pasti. "Sy bilang kan masih proses, pak," tulisnya singkat.

Aliansi menilai jawaban ini tidak menjawab substansi. "Jika benar mendukung pembangunan daerah, kenapa harus berlarut-larut dan berbeda dari perusahaan lain yang sudah menyelesaikan kewajibannya?" kata Ali menyesalkan.

Aliansi berharap DPMPTSP segera memanggil pihak perusahaan dan memberikan teguran dan Sanksi. “Kami tidak ingin PT THIP hanya memanen hasil dari Pelalawan tanpa berkontribusi bagi infrastruktur yang menunjang aktivitas mereka sendiri. Aksi ini adalah bentuk pengingat bahwa masyarakat tidak bisa terus-menerus dikecewakan,” pungkas Ali.

Jika tidak ada langkah konkret, aliansi menegaskan akan menggelar aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index