Pekerjaan Tanggap Darurat PUPR Tidak Transparan, Diduga Ajang Kongkalikong Kabid Tanggap Darurat Dengan Oknum Anggota DPRD Kerinci

Pekerjaan Tanggap Darurat PUPR Tidak Transparan, Diduga Ajang Kongkalikong Kabid Tanggap Darurat Dengan Oknum Anggota DPRD Kerinci

Kerinci,  Suarabernas. Com – Dimana Ada pekerjaan paket tanggap darurat Dinas PUPR Kab.  Kerinci di Kec. Kayu Aro Barat,  Kayu Aro,  Gunung Tujuh selalu ada nama DA anggota DPRD Kab.  Kerinci yang tinggal di Desa Sungai Tanduk.

Terkesan untuk paket darurat di tiga kecamatan ini hanya DA yang memiliki kemampuan melobi Kabid Tanggap Darurat Safrida,  atau memang mereka memiliki hubungan kongkalikong selama ini,  padahal di tiga kecamatan ini juga memiliki beberapa anggota DPRD, bahkan juga ada Ketua DPRD, seolah olah mereka semua tidak punya kepedulian terhadap proyek mitigasi bencana ini.

Tidak menampik bahwa DA terkenal sebagai anggota DPRD yang selalu ada dilokasi paket darurat disaat bekerja,  bahkan selama ini momen berada di lokasi pekerjaan paket darurat selalu diunggah di medsos,  dengan harapan agar masyarakat mengetahui bahwa Oknum DA peduli dengan daerahnya melalui anggaran negara. 

Menjadi sorotan terhadap proyek yang dikerjakan dibawah naungan kegiatan swakelola Tanggap Darurat PUPR Kerinci. Timbul pertanyaan apakah kegiatan ini sama dengan kegiatan yang dikerjakan oleh pihak Ketiga ????. 

Kalau sama,  berarti mulai dari perencanaan dan analisa harga satuan pekerjaan juga sama.  Tapi yang membedakan dengan kegiatan oleh pihak ketiga adalah pihak ketiga harus banyak mengeluarkan biaya uang syetan (istilah kontraktor), sedangkan kegiatan paket tanggap darurat yang dikelola Kabid Safrida tidak banyak mengeluarkan uang syetan. Artinya diduga ada nilai profit yang diraut oleh Kabid SDA dengan Oknum DPRD DA tersebut. 

Nyata sekali dalam pelaksanaan kegiatan paket tanggap darurat dilokasi pekerjaan terkesan tidak transparan sama sekali,  beberapa anggaran,  siapa pelaksananya tidak bisa diketahui oleh masyarakat, karena tidak ditemukan papan informasi.

Pada tahun 2024 ini di Kecamatan Kayu Aro Barat,  Kayu Aro dan Gunung Tujuh,  kegiatan tanggap darurat ada yang sedang dikerjakan dan ada juga yang sudah dikerjakan seperti jembatan Kebun Baru,  Jembatan Bedeng Delapan,  Drainase Sungai Lintang,  Jembatan Kersik Tuo, Desa Bendung Air. 

Saat di minta informasi dengan masyarakat seperti di Kersik Tuo,  EAD tokoh masyarakat menyampaikan kepada media ini, “  berterima kasih telah di rehab jembatan Kersik Tuo,  karena bangunannya telah menggantung diatas tanah permukaan sungai namun masalah siapa yang mengerjakannya? berapa anggaran? saya tidak mengetahui sama sekali,“ ungkap tokoh tersebut. 

Ironisnya,  salah satu kegiatan tanggap darurat lainnya,  yaitu drainase Sungai Lintang, berdasarkan info yang didapat, drainase ini merupakan janji Oknum DA sebelum pileg 2024 terhadap masyarakat Sungai Lintang, sebelumnya tidak ada saluran disini, sengaja digali menggunakan alat berat dan juga tidak ada unsur daerah rawan bencana, dan sekarang sudah ditepati janjinya oleh DA tersebut. 

Bahkan saat media ini  mendatangi proyek sedang bekerja,  ditemukan  pekerjaan yang tidak sesuai dengan RAB dan Spesidikasi Teknis.
Hasil pantauan drainase dikerjakan tukang kelihatan bagian bawah dan atas sama besarnya dan galian tapak pondasi juga dangkal, bagian atas 30 cm dan bawah 30 cm bahkan ada yang 20 cm, informasi kepala tukang seharusnya lebar bawah 40 cm dan atas 30 cm.

Adanya pengurangan volume pekerjaan,  diduga kuat akan mengurangi kualitas atau mutu pekerjaan bahkan terindikasi adanya niat jahat untuk meraup keuntungan dari pihak pekerja dan pelaksana kegiatan.

Masyarakat berharap  Pj.  Bupati Kerinci,  DPRD melakukan tindakan terhadap kegiatan tanggap darurat yang menyimpang dari ketentuan. (***)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index