Wagub Abdullah Sani: Hardiknas Momentum Bangkit Membangun Provinsi Jambi

Wagub Abdullah Sani: Hardiknas Momentum Bangkit Membangun Provinsi Jambi
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani

JAMBI - Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menekankan pentingnya memaknai Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Hardiknas) sebagai momentum untuk membangkitkan kembali semangat pemerintah dan masyarakat dalam membangun Provinsi Jambi.

Hal ini disampaikan Abdullah Sani saat menjadi Inspektur upacara Hari Kebangkitan Nasional, Selasa (20/5/2025).

"Harapan kita yang pertama adalah bagaimana kita memaknai, merasakan pendahulu bangsa dalam memperjuangkan bangsa ini. Seperti yang disampaikan oleh Menteri, bahwa kita harus bangkit dengan tenang tetapi pasti," ujar Sani.

Wakil Gubernur Jambi dua periode ini juga menekankan bahwa kebangkitan itu harus dimulai dari pemerintah sendiri, mulai dari gubernur, wakil Gubernur, para pejabat pemerintahan bangkit bersama untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Semangat yang harus kita bangun juga bagaimana kita membangun dari semua aspek mulai dari aspek sosial, aspek ekonomi, kesehatan dan kita juga harus terus mendorong masyarakat untuk berperan dalam membangun Provinsi Jambi," katanya.

Wagub Sani mengajak pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun Provinsi Jambi dengan bersinergi program nasional yaitu Asta Cita dan mendukung Asta Cita dalam membangun Provinsi Jambi.

"Mari kita bersama seluruh masyarakat membangun dengan kuncinya yaitu persatuan dan kesatuan tanpa memandang suku dan agama untuk memajukan Provinsi Jambi," sampainya.

Sebelum itu, Wagub Sani membacakan sambutan tertulis dari Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia Meutya Viada Hafid, yang bertema 'Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan'.

Adapun sambutan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia Meutya Viada Hafid, sebagai berikut:

Tepat di tanggal 20 Mei 2025, bangsa Indonesia tidak sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. Rakyat Indonesia sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah.

117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan.

Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing, bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri diatas kekuatan kita sendiri.

Namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup.

la menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman ini, zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks, disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita.

Lalu, saat ini bangsa Indonesia hidup dizaman ketika batas-batas geografis semakin kabur, dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan.

Di tengah arus besar itu, Indonesia tidak berdiri terombang-ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton.

Pilihan ini bukan tanpa landasan. Sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar kita dalam menghadapi dunia politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, kita bersyukur bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian.

Semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan nasional didalam negeri. Indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata.

Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan rakyat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index