Kerumutan (Suarabernas.com) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pelalawan bekerja sama dengan Puskesmas Kerumutan menggelar kegiatan khitan massal dalam rangka mengisi libur sekolah, Rabu (25/6/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bukit Lembah Subur, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan.
Sebanyak 50 anak dari keluarga kurang mampu antusias mengikuti khitan massal ini. Setiap peserta menerima paket berupa sarung, kopiah, dan uang saku sebagai bentuk perhatian dan dukungan dari Baznas Pelalawan.
Ketua Baznas Kabupaten Pelalawan, H. Karmani, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan dua tim petugas khitan yang terdiri dari masing-masing satu dokter dan tiga paramedis dari Puskesmas Kerumutan.
“Dalam khitan massal ini kami menerjunkan dua tim medis, masing-masing terdiri dari satu dokter dan tiga paramedis dari Puskesmas. Alhamdulillah, pelaksanaan berjalan lancar,” ujar H. Karmani.
Sementara itu, Camat Kerumutan, Rusdiyanto, S.Kep, menyampaikan bahwa khitan memiliki makna penting dalam ajaran agama Islam dan berdampak positif bagi kesehatan anak-anak.
“Khitan adalah bagian dari syariat agama dan wajib bagi anak laki-laki. Selain itu, secara kesehatan, ini mendidik anak untuk hidup bersih dan sehat. Ini juga bagian dari pemanfaatan dana zakat dan infak yang dikelola Baznas secara produktif,” jelasnya.
Senada dengan itu, dr. Neni Setyaningsih, M.KM yang mewakili Kepala Puskesmas Kerumutan, menambahkan bahwa dari sisi medis, khitan memiliki manfaat besar bagi kesehatan.
“Khitan membantu membuang bagian tubuh yang bisa menjadi tempat berkembangnya kotoran, bakteri, atau virus yang berbahaya. Kami sangat mengapresiasi Baznas Pelalawan atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga bisa menjadi agenda tahunan,” ungkap dr. Neni.
Menutup kegiatan, Ketua Baznas Pelalawan juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Bukit Lembah Subur yang telah menjadi tuan rumah dan memfasilitasi seluruh rangkaian acara.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Desa yang telah menyiapkan sarana dan menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan seperti ini perlu sinergi antar-stakeholder. Baznas tidak bisa bekerja sendiri untuk memaksimalkan potensi zakat di Pelalawan,” tutup H. Karmani.***
