Suarabernas.com.Kerinci – Kasus dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Kerinci terus bergulir. Setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh menetapkan 10 orang tersangka dari kalangan ASN dan rekanan, kini muncul laporan dari sejumlah LSM yang menyebut adanya dugaan keterlibatan anggota DPRD Kerinci.
Dalam laporan yang dilayangkan ke Kejaksaan Agung, sedikitnya 13 nama anggota DPRD Kerinci disebut, termasuk inisial NPP yang diketahui berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, hingga saat ini pihak Kejaksaan belum mengumumkan secara resmi identitas ataupun status hukum anggota dewan yang dimaksud.
“Benar, dalam laporan tersebut ada inisial-inisial yang diduga ikut terlibat, salah satunya NPP (PKS). Tapi untuk penetapan tersangka, semuanya menunggu hasil penyidikan lebih lanjut,” kata aldi aktivis kerinci.
Sementara itu, pihak Kejaksaan Negeri Sungai Penuh menegaskan bahwa saat ini fokus utama penyidikan masih pada tersangka dari unsur ASN dan kontraktor. “Soal dugaan keterlibatan pihak legislatif, tentu akan ditindaklanjuti jika ada bukti yang cukup. Untuk saat ini, belum ada penetapan nama dari anggota DPRD,” ujar Kasi Intel Kejari Sungai Penuh dalam keterangan terpisah.
Sebelumnya, Kejari telah menahan 10 orang tersangka, mulai dari Kepala Dinas Perhubungan Kerinci, pejabat teknis, hingga penyedia proyek. Total kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Dengan munculnya inisial-inisial baru, publik kini menanti langkah Kejaksaan dalam mengusut dugaan keterlibatan legislatif, termasuk klarifikasi atas inisial NPP (PKS) yang ramai dibicarakan.(Die)
